0

Rumah Sederhana Yang Sehat

Posted in ,
Gambar:ilustrasi rumah sederhana.kolomrumah.com
BAB.I. 
PENDAHULUAN

     A.   LATARBELAKANG
    Rumah adalah salah satu  kebutuhan pokok manusia untuk bertempat tinggal dan melindungi seseorang dari pengaruh lingkungan fisik yang berhubungan secara langsung misalnya; hujan, panas matahari, angin dan lain-lain. Sedangkan rumah sehat adalah rumah yang memenuhi persyaratan teknis kontruksi, juga harus di perhatikan persyaratan kesehatan, yang secara teknis disebut hygiene bangunan agar memenuhi kebutuhan akan kondisi tempat tinggal yang sehat dan menyenangkan. ( Daniel harianto)
Rumah sederhana dapat diartikan sebagai rumah yang dapat di beli atau di miliki oleh golongan tingkatan masyarakat terbanyak. Rumah sederhana di sini berarti bagaimana dengan kemampuan terbatas bisa mendapatkan rumah yang paling optimal dalam perencanaan, organisasi, denah, kontruksi, bahan bangunan, dan sebagainya. Jadi tujuan pembangunan rumah sederhana adalah agar masyarakat ekonomi lemah dapat membangun rumah dengan biaya yang murah.( A MUNAWAR )
    B.   RUMUSAN MASALAH.
Dari penjelasan dapat ditarik beberapa pertanyaan:
1.    Bagaimana karateristik bangunan yang memenuhi syarat standar kesehatan.
2.    Bagaimana hubungan antara kontruksi bangunan dengan kesehatan.
3. Melihat kharateristik rumah sederhana yang baik dan memenuhi syarat kesehatan perumahan.
4.    Bagaimana dampak kesehatan yang di timbulkan dari pembangunan rumah sederhana dan PERUMNAS bagi lingkungan sekitar.
    C.   TUJUAN.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui lebih jauh tentang rumah sederhana.
2.    Sebagai bahan materi kuliah kesehatan lingkungan pemukiman.
3.    Untuk mengetahui manfaat dalam membangun rumah sederhana.
4.    Melihat kharateristik rumah sederhana yang baik dan memenuhi syarat kesehatan perumahan.


BAB.II. 
PEMBAHASAN.
A.PENGERTIAN RUMAH SEDERHANA
            Rumah sederhana dapat diartikan sebagai rumah yang dapat di beli atau di miliki oleh golongan tingkatan masyarakat terbanyak. Rumah sederhana di sini berarti bagaimana dengan kemampuan terbatas bisa mendapatkan rumah yang paling optimal dalam perencanaan, organisasi, denah, kontruksi, bahan bangunan, dan sebagainya. Jadi tujuan pembangunan rumah sederhana adalah agar masyarakat ekonomi lemah dapat membangun rumah dengan biaya yang murah.( Daniel harianto )
Mengingat rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, selain pangan dan sandang, maka hampir setiap keluarga baru akan mendambakan rumah sendiri. Di negara berkembang seperti halnya Indonesia yang banyak penduduknya (lebih dari 200 juta), persoalan ini menjadi sangat serius, khususnya di perkotaan ketika pertambahan penduduk bermuara dari desa/ daerah menuju ke perkotaan karena alasan mencari penghasilan. Akibatnya memang banyak bermunculan perumahan baru yang tidak permanen di kawasan kota, selain perumahan elite yang permanen bagi kalangan masyarakat berpenghasilan menengah atas. Sedangkan di pinggiran kota biasanya banyak perumahan yang dihuni oleh masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.( zulfadli nur ).
Menurut Turner, peran Pemerintah perlu dibedakan antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah Pusat sebaiknya dibatasi pada kegiatan pokok yang berdampak nasional, terutama penyusunan berbagai kebijakan nasional, kerangka kelembagaan
(institutional framework), perencanaan pengadaan dan pengelolaan sumber daya manusia, sumber dana, peningkatan teknologi dan pengadaan lahan. Sedangkan
Pemerintah Daerah dibatasi pada pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam, penggalian sumber dana, pengadaan lahan, pengelolaan prasarana air bersih, jalan, listrik, dan lain sebagainya pada skala kota atau daerah agar
masyarakat benar-benar berperan serta dalam pengadaan perumahannya.
 ( zulfadli nur ).

D.   RANCANGAN BANGUNAN RUMAH

Saat sekarang ini, pembangunan perumahan telah menjadi kegiatan industri yang memunculkan banyak keterlibatan para profesional, investor, pedagang bahkan para birokrat. Kegiatan rancang bangun saat ini cenderung hanya memikirkan sisi
profit dalam jangka pendek yang hanya dinikmati oleh kelompok tertentu, namun mengorbankan kelompok lainnya.

Konsep rancang-bangun hendaknya sudah mempertimbangkan aspek keberlanjutan pembangunan, misalnya melalui tindakan untuk meningkatkan kehidupan manusia, efisiensi bahan sumber daya alam, konservasi energi, pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan pelestarian alam, sehingga konsep rancang bangun benar-benar diarahkan kepada pembangunan holistik & lintas sektoral.

Selain itu perlu dikembangkan berbagai alternatif konsep rancang-bangun yang bertujuan agar harga kontruksi bangunan dapat terjangkau oleh masyarakat menengah bawah. Pemanfaatan sumber daya manusia setempat dan mengoptimalkan sumber daya alam lokal untuk dikembangkan sebagai bahan bangunan, tentunya akan lebih menguntungkan dalam meraih sasaran jual. Perkembangan teknologi sebenarnya memungkinkan di-kembangkannya suatu sistem membangun rumah secara rakitan (knock-down). ( A. munawar )

Bangunanrumah tinggal sistem rakitan, memungkinkan dikerjakan selama 5 hari, hingga nantinya dihasilkan produk rumah yang cepat, ringan dan harganya murah. Bahan yang digunakan sedapat mungkin bahan yang tipis dan ringan, sehingga mudah dipasang. Sistem pra cetak (pre-cast) merupakan salah satu pilihan tepat yang dapat digunakan sebagai bahan dinding, plat lantai termasuk bahan strukturnya.

Bahan pra cetak dapat dibuat dari bahan dasar beton pada umumnya, namun tidak menutup kemungkinan dimanfaatkannya bahan pozzolan sebagai bahan pengganti semen. Pozzolan dapat diperoleh dari bahan alami (batu batuan, lahar dingin gunung berapi) atau buatan (abu jerami/sekam padi, dll.), dimana pozzolan banyak mengandung silica dalam struktur amorf atau kristal oval yang halus dan tidak mempunyai sifat mengikat atau mengeras tanpa adanya campuran kapur dan air). Alternatif bahan bangunan yang dikembangkan, tentunya harus melibatkan peran
serta masyarakat setempat, sehingga dapat meningkatkan sektor ekonomi mereka. Selain itu pemanfaatan sumber daya alam janganlah sampai merusak lingkungan, seperti misalnya dalam pembuatan batu bata, penggalian pasir, dll. Penggalian sumber daya alam harus disertai analisis mengenai dampak lingkungan, sebab jika tidak akan
menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi keberlanjutan pembangunan (sustainable development) di masa mendatang, diantaranya rusaknya
( multy saddam nirwan )

D. ASPEK KESEHATAN
            Perum Perumnas membenahi sistem kelembagaan dengan manajemen yang lebih terbuka, efektif dan efisien melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia.( zulfadly nur )
Menyiapkan garis besar kebijaksanaan jangka pendek, menengah dan panjang yang dikoordinasikan dengan institusi pemerintah terkait. Banyak produk perundangan yang sudah tidak sesuai lagi, perlu diperbaiki sehubungan dengan perubahan dan perkembangan jaman. Petunjuk peraturan diarahkan pada pe-manfaatan rumah dari unsur kesejahteraan dan pegembangan kekayaan pribadi atau perusahaan semata berubah menjadi wawasan yang dapat mewujudkan pembangunan perumahan sebagai suatu kesatuan ruang, ekonomi, sosial dan ekologi yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam bentuk pengerahan dana dan daya (fund & forces) dalam pengadaan perumahan, sehingga pem-bangunan berkelanjutan (sustainable development) dapat terlaksana. c. Secara menyeluruh membuat sistem kelembagaan
yang dilakukan secara terpadu, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, dimana Pemda sebenarnya memegang peranan dan mempunyai posisi yang strategis dalam pelaksanaan pembangunan, karena lebih memahami kondisi daerahnya. d.Memperbaiki kinerja agar lebih profit dan profesional melalaui sistem insentif & bonus bagi yang berprestasi dan sanksi-sanksi bagi karyawan atau tim pelaksana yang malas dan tidak produktif.
e. Membuat aturan kerja yang disepakati bersama dengan jelas dan terbuka, dimana karyawan bekerja tanpa adanya unsur paksaan, bahkan
profesi mereka sudah merupakan bagian dari penghidupannya.
f. Menciptakan iklim kompetisi yang sehat tanpa adanya unsur like and dislike.
Mengalihkan kepemilikan atas pelayanan dari masyarakat ke tangan profesional dan birokrat, sebenarnya melemahkan dan merusak rakyat. Ia berpendapat bahwa komunitas memiliki komitmen yang lebih besar terhadap para anggotanya dan lebih memahami masalahnya sendiri ketimbang tenaga profesional di bidangpelayanan (birokrat). Selain itu ternyata komintas masyarakat lebih dapat memecahkan masalah. Untuk itu perlu didukung dan diarahkan suatusistem kelembagaan Perum Perumnas sebagai Badan
Usaha Milik Negara yang mampu melayani masyarakat
dengan melibatkan peran serta masyarakat yang didukung oleh pihak-pihak yang terkait dalam seluruh proses pengadaan perumahan, mulai penyediaan lokasi tanah sampai dengan tahap angsuran dan pemeliharaan rumah dan lingkungannya. Jika itu dilakukan penulis optimis bahwa kepercayaan masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah (sebagai konsumen terbesar Perumnas), akan meningkat kepada Perum Perumnas, sebab mereka merasa ‘dimanusiakan’ atau
‘diperhatikan’ dan diuntungkan, selain keuntungan bagi Perum Perumnas sendiri.
( Daniel harianto ).

PERENCANAAN RUMAH SEDERHANA
Agar perencanaan rumah sederhana berhasil maka harus memperhatikan man faat sebagai berikut:
-       Menggiatkan masyarakat untuk membangun rumah sendiri sesederhana mungkin
-       Memilih bahan bangunan tradisional setempat
-       Menggunakan bentuk dan kontruksi bangunan tradisional setempat
-       Menggunakan teknologi sederhana tang seimbang dengan pertukanagan tradisional setempat.
-       Menghindari peralatan yang harus di impor dan bahan bangunanmenjadi elemen dan rumah-rumah pre-fabriceted.
Oleh karena itu, factor-faktor yang harus di perhatikan adalah SDM , manajement pembangunan, keuangan, peralatan, dan material yang digunakan.
( Daniel Harianto )
C.SOLUSI
Pemeliharaan bangunan rumah dan lingkungannya bukan menjadi tanggung jawab Perum Perumnas, namun demikian hendaknya Perum Perum-nas selalu memberi saran & informasi, bahkan bantuan teknis guna mem-perbaiki rumah dan lingkungannya agar tetap fungsional, asri dan tertata rapi.

BAB.III. 
PENUTUP
A.   Kesimpulan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di tarik beberapa kesimpulan
1.    Pada rumah sederhana tahan gempa, tidak perlu menggunakan material-material yang mahal dan sulit didapat. Dengan pengerjaan dan pemahaman yang tepat dapatdipastikan memperkecil resiko kerusakan total bangunan akibat gaya lateral yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
2.    Pembangunan perumahan terjadi karena dipengaruhioleh beberapa faktor, diantaranya adalah
a.    faktor kependudukan, pertanahan, daya beli masyarakat,
b.    perkembangan teknologi & industri jasa
c.    konstruksi, kelembagaan, dan peraturan perundangan
3.    perancangan bangunan harus memenuhi kriteria rumah sehat dimana harus memiliki beberapa aspek kesehatan baik yang berhubungan dengan penghuni rumah maupun dengan lingkungan sekitar.
4.    Ada 5 komponen utamamengenai pendanaan dalam pengadaan perumahan, yaitu lahan, prasarana lingkungan, bangunan rumah, pengelolaan serta biaya pinjaman

B.   Saran

a.    Perum Perumnas membenahi sistem kelembagaan dengan manajemen yang lebih terbuka, efektif dan efisien melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia.
b.    Di dalam membangun rumah, perlu adanya rancangan dan bahan material rumah yang di gunakan yang memenuhi standar keaman dan kenyamanan.


DAFTAR PUSTAKA

a)    Daniel Harianto. Ir. Murdiati Munandar, Dipl.E.Eng., 2000 “Bangunan Tahan Gempa di Lokasi Mitigasi, Liwa, Lampung Barat ”, Jurnal Penelitian Puslitbang Permukiman, Bandung,.
b)    Multy Saddam Nirwan. Imanuel Hutabarat, Julaihi Wahid, Dwira N. Aulia, Agus Suriadi.2005 : 28-34. PERBAIKAN FISIK BANGUNAN DI TINJAU DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN PENGHUNI STUDI KASUS: PERUMNAS MANDALA MEDAN.
c)    Zulfadli Nur. YP. Suhodo Tjahyono. Desember 2004.PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN MENEGAH KEBAWAH DI PERKOTAAN. Fakultas teknik- Universitas Atmajaya Yogyakarta.

d)    A. munawar. Danoe Iswanto. 1. Maret 2007. KAJIAN TERHADAP STRUKTUR RANGKA ATAP KAYU RUMAH TAHAN GEMPA BANTUAN P2KP. Jurnal Ilmiah perancangan Kota dan Permukiman.

0 komentar: